Assalamu’âlaikum Wr.Wb.
Yang saya hormati Bapak Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kersamanah Yang saya hormati Ketua PGRI dan Pengurus Cabang PGRI Kecamatan Kersamanah;
Yang saya hormati Para Pengawas dan Penilik TK/SD Kecamatan Kersamanah;
Yang saya hormati para Kepala Sekolah dan Guru-Guru Se-Kecamatan Kersamanah;
Hidup Guru … ! Hidup PGRI .. ! Solidaritas!
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita mendapat kekuatan untuk melaksanakan berbagai tugas pengabdian di bidang pendidikan, organisasi, dan dapat hadir dalam Peringatan HUT PGRI ke 69dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammmad SAW, kepada keluarga, Sahabat serta umatnya sampai akhir zaman.
Hadirin yang saya hormati, Setiap orang pasti sepakat kalau seorang guru harus menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat. Guru juga harus sejati dan revolusioner. Artinya, yang perlu disoroti di sini juga semangat guru dalam mengemban tugas mulianya..
Secara implist, bisa disimpulkan ada “guru sejati” dan “guru aspal”. Guru sejati adalah meraka yang menjalankan tugasnya dengan penuh semangat, keikhlasan dan semangat revolusioner mendidik anak bangsa. Sedangkan guru aspal adalah mereka yang berorientasi pada “rupiah” belaka, mengajar tanpa mendidik, memenuhi presensi tanpa menjadi motivator sejati bagi siswa di sekolah.
Era global seperti ini memang menuntut guru untuk menjadi pragmatis. Artinya, guru butuh kesejahteraan dan kemakmuran. Dan hal itu salah satunya diperoleh dari tugasnya sebagai guru di lembaga pendidikan. Di sisi lain munculnya kebijakan sertifikasi semakin menjadikan guru salah niat dalam mengajar. Padahal kebijakan tersebut seharusnya menjadikan guru lebih kreatif, inivatif, dan profesional dalam mengemban misi mencerdaskan anak bangsa, bukan sekedar mengejar rupiah. Oleh karena itu, hal ini harus segera diluruskan.
Pernahkah anda menonton televisi yang beritanya memuat unsur Guru, yang paling membuat saya miris, berita tentang Guru tersebut adalah berita negatif. Seorang guru berbuat tidak senonoh terhadap muridnya. Ya robbi... kok sampai ada guru yang seperti itu. Semoga di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Kersamanah tidak ada..
Jika dilihat pada hal tersebut, dimana letak moral Guru?, dimana letak Pendidikan Guru? Dimana letak Guru sebagai pencerdas kehidupan bangsa?. Kalau seperti itu jangan menyalahkan muridnya melakukan hal yang kurang baik. Gurunya aja kaya gitu. Maka hilanglah kepecayaan masyarakat terhadap institusi yang kita miliki.
Perlu di ingat ; Guru adalah ujung tombak keberhasilan pendidikan di sekolah. Sepandai apapun seorang siswa, peran guru tetap sangat penting sebagai pendidik dan pembimbing. Sekolah favorit dengan prestasi yang bagus sudah tentu memiliki guru yang berkualitas. Oleh sebab itu perjuangan, inovasi dan kreasi para guru untuk memajukkan pendidikan Bangsa ini harus terus ditingkatkan. Jika bangsa memiliki Guru yang sejati dan revolusioner maka bangsa akan mempunyai generasi yang cerdas dan berahlak mulia. Dan ketika generasinya cerdas dan berakhlak mulia maka bangsa kita akan menjadi bangsa yang Maju.
Hidup Guru … ! Hidup PGRI .. ! Solidaritas!
Mungkin cukup sekian yang bisa saya sampaikan mohon maaf bila ada kesalahan dan sesuatu yang tidak berkenan pada hadirin semua.
Wassalammuâalaikum wr.wb.