LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
INDIKATOR ASAM BASA MENGGUNAKAN BAHAN ALAM
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan hasil praktikum indikator asam basa menggunakan bahan
alami untuk menentukan pH larutan tersebut.
Adapun laporan kimia tentang indikator asam basa
menggunakan bahan alam yang telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan
ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki laporan praktikum ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa dalam
kegiatan pembelajaran Kimia, tentunya juga kita berkecimprung dalam teori dan
penerapan asam dan basa. Dimana asam dan basa ini selalu berhubungan dengan
kehidupan sehari –hari . asam merupakan
sesuatu zat yang penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita,
bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan zat asam, baik melepas maupun
memerlukan. Proses pencernaan, dan memasak adalah contoh kejadian yang
melibatkan asam dan basa.
Dalam praktikum yang telah kita lakukan, kita meneliti
kandungan asam dan basa yang ada dalam bunga dan kunyit serta zat-zat kimia
yang diperkirakan mengandung asam dan
basa menggunakan indikator kertas lakmus.
Zat Asam adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH <
7 dan mempunyai rasa masam. Sedangkan zat Basa adalah suatu zat yang mempunyai
indikator pH > 7 dan mempunyai rasa yang pahit.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud :
untuk
mengetahui dan memahami zat asam dan basa yang terkandung di dalam indikator
alam dan indikator buatan.
Tujuan :
1. Memperkirakan
pH larutan dengan indikator:
- Fenolftalein (PP)
- Metil Merah (MR)
- Metil Jingga (MO)
- Bromtimol Biru(BTB)
2.
Menentukan pH larutan dengan indikator universal
BAB II
LANDASAN
TEORI
Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang dapat
memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan dalam larutan
yang bersifat basa. Beberapa jenis bunga dengan warna menyolok dapat dijadikan
sebagai indikator asam-basa.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang melarut dan mengion
dalam air. Menghasilkan proton H+ dan basa adalah zat yang melarut dan mengion
dalam air menghasilkan ion hidroksida OH-. Menurut Bronsted dan Lowry, asam
adalah zat yang menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain dan basa
adalah zat yang dapat menerima proton (H+). Dari zat lain. Lewis juga
mengusulkan teori asam basa baru. Lewis yang juga mengusulkan teori oktet,
memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus diselesaikan
berlandaskan teori struktur atom, bukan berdasarkan hasil percobaan. Menurut
Lewis, asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron dan basa adalah
zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron. Sifat-sifat asam antara lain
korosif, yaitu dapat merusak logam dan marmer, mempunyai rasa asam, dapat
memerahkan kertas lakmus biru, dapat menetralkan larutan basa, dengan pH <
7. &edangkan sifat-sifat basa adalah bersifat kaustik yaitu dapat merusak
kulit, memiliki rasa pahit dan licin, dapat membirukan kertas lakmus merah,
dapat menetralkan larutan asam, dengan pH > 7. Asam, Basa dan +aram
merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk
membedakannya. karena pada umumnya asam berasa masam dan basa berasa agak
pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa suatu larutan dengan
hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat kimia diantaranya
bersifat racun atau bersifat korosif.
Asam
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke
dalam air menghasilkan ion H+, Sifat-sifat asam diantaranya adalah
•
Terasa masam
•
Terionisasi menghasilkan ion H+
•
Memiliki rentang pH 0-6,9
•
lakmus biru
Basa
Basa
adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah
• Terasa pahit dan licin.
• Terionisasi menghasilkan ion OH-
• Memiliki rentang pH 7,1-14
• Membirukan lakmus merah
BAB III
PROSEDUR KERJA
1. Alat dan Bahan
-
Bunga sepatu
-
Bugenville
-
Bunga mawar
-
Kunyit
-
Bawang merah
-
Deterjen
-
Larutan cuka ( asam asetat)
-
Cup 15 buah
-
Penyaring
-
Ulekan
2. Langkah Kerja
1. Giling beberapa helai mahkota bunga
berwarna merah dengan kira–kira 5 mL air murni dalam ulekan.
2. Tempatkan kira-kira 1 mL air bungan ini
masing-masing kedalam dua cup yang berbeda.
3. Kedalam cup yang pertama tambahkan larutan
cuka (asam asetat)
4. Kedalam cup yang kedua tambahkan larutan
basa (deterjen).
5. Goyangkan cup, amati perubahan warnanya
dan catat hasilnya.
6. Lakukan cara yang sama dengan bahan-bahan
lainnya
BAB IV
ANALISIS DATA
Berikut data hasil pengamatan pada indikator asam basa dengan
bahan alam
1. Bunga Mawar
Bunga mawar memiliki warna Ungu, tetapi
ketika ditambahkan asam asetat (larutan cuka) warnanya berubah menjadi Merah
muda dan juga kalau ditambahkan deterjen (larutan basa) warnanya berubah jadi Hijau.
2. Bunga Sepatu
Bunga sepatu berwarna Merah muda ketika ditambahkan asam
asetat (larutan cuka) warnanya berubah menjadi warna Merah dan jika ditambahkan
larutan basa (deterjen) warnanya berubah jadi Hijau
3. Bunga Kertas
Bunga kertas asalnya berwarna Merah dan akan tetap berwarna
Merah jika ditambahkan larutan cuka (asam asetat) dan dapat berwarna Ungu bila
ditambahkan larutan basa (deterjen).
3. Kunyit
Kunyit berwarna dasar Kuning dan bila
ditambahkan larutan cuka (asam asetat) warnanya akan tetap Merah akan tetapi
larutan kunyit dapat berubah menjadi warna Merah jika kedalam larutan tersebut
ditambah larutan basa
(deterjen).
5. Bawang Merah
Bawang merah mempunyai warna dasar Merah muda, setelah
ditambahkan larutan cuka (asam asetat) warnanya akan tetap warna Merah muda,
berbeda jika ditambahkan larutan basa (derterjen) warnanya akan berubah menjadi Kuning.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sifat suatu larutan dapat
ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang
warnanya berbeda dalam larutan asam dan basa. Untuk mengidentifikasi sifat dari
asam dan basa dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator
alami.
Alat yang dapat digunakan untuk mengindikasi
apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah larutan indikator
fenolftalein, metil merah dan metil jingga.
Berbagai bahan tumbuhan yang
berwarna, seperti daun mahkota bunga (kembang sepatu, bogenvil, mawar dan
lain-lain) kunyit, kulit manggis dan kubis ungu juga dapat digunakan sebagai
indikator asam basa. Ekstrak bahan-bahan ini dapat memberikan warna yang
berbeda dalam larutan asam dan basa.
Asam adalah senyawa yang bila
dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan merupakan
donor proton serta sebagai penerima pasangan elektron. Sedangkan basa adalah
senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk ion
hidroksida dan merupakan akseptor proton serta sebagai pemberi pasangan
elektron.
B. Saran
Dalam melakukan praktikum hendaknya teliti agar antara
campuran asam dan basa tidak tertukar dan agar hasilnya akurat
Hasil Eksperimen