KATA PENGANTAR
Puji
syukur marilah kita panjatkan kepada
Tuhan YME karena atas izinnya kami dapat menyelesaikan salah satu tuhas Mata
Kuliah Strategi Pembelajaran di SD yakni
Makalah Modul 3 tentang Model Model Belajar
dan Model Rumpun Mengajar serta Modul 4 tentang Prosedur Pembelajaran.
Dalam
penataan makalah ini, disajikan berbagai permasalahan-permasalahan real dan
langsung masuk kepada inti pokok yakni tentang Pembelajaran di sekolah terutama
untuk Sekolah Dasar sehingga isinya tidak berbelit belit serta mudah dipahami
bagi pembaca sekalian.
Namun,
kami yakin dalam pembuatan Makalah ini masih jauh dari tahap sempurna artinya
masih banyak hal hal yang perlu diperbaiki untuk itu, kritik dan saran dari
anda kami tunggu untuk sebuah karya tulis yang lebih baik lagi.
Terimakasih.....
Garut,
April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar……………………………..........................................…………………………………………...i
Daftar
isi………………………………………....………...........................................………..……………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
………………………..................................…………………..……........1
B. Rumusan masalah ……………………...................................…………………..………….1
C. Maksud dan tujuan ……………………...................................…………………..………….1
BAB II PEMBAHASAN
1. Model Model Belajar dan
rumpun Model Mengajar.....……....………………….2
2. Prosedur
Pembelajaran...................................................................................................5
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan……………......................................………………...………………….………..9
B. Kritik dan saran ……………………………….....….................................…..……………..9
Daftar
pustaka ………………………………………………....…………...........................................………….10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dilema dalam Pendidikan terutama
dalam Pendidikan Indonesia dibanding dengan Perndidikan di negara lain memang
jauh berbeda. Dilihat dari sejarah berkali kali Indonesia bergonta ganti
kurikulum dengan tujuan agar Pendidikan Indonesia Berkembang Lebih Pesat Namun
terkadang Kualitas Guru atau Tenaga pendidikan tidak di prioritaskan padahal
jika dipikir oleh orang awam pun salahsatu penentu kemajuan pendidikan yang
paling utama adalah kualitas guru, bagaimana guru dituntut untuk menjadikan
putra putri penerus bangsa yang berkualitas dan mempunyai daya saing dengan
putra putri dari negara lain.
Salahsatu usaha penentu berhasilnya
sebuah pendidikan adalah ketika hasil pembelajaran dapat direalisasikan
terhadap kehidupan nyata. Bukan hanya teori saja.
Untuk itu
dalam menciptakan sebuah pembelajaran yang berhasil Guru harus menggunakan
strategi dan model model pembelajaran yang inovatif sehingga tidak membuat
siswa bosan.
Jika Guru sudah menganut strategi
dan model yang inovatif dalam pembelajaran, kami yakin hasilnya akan begitu
baik dalam pendidikan tersebut. Untuk itu didalam makalah ini kami mencoba
menjelaskan tentang model model belajar dan rumpun model mengajar serta proses
pembelajaran yang semoga dapat membantu para pembaca sekalian untuk sama sama
meningkatkan prestasi dan kemajuan negara tercinta kita yakni Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
Dari Makalah ini dapat ditarik
rumusan masalah antara lain?
1.
Apa itu
model belajar dan macamnya?
2.
Apa itu
rumpun model mengajar dan macamnya?
3.
Bagaimana
prosedur pembelajaran yang baik?
C.
Manfaat
Dengan dibuatnya makalah ini semoga
dapat membantu para pembaca sekalian terutama bagi pembaca yang berprofesi
sebagai pendidik semoga dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya sehingga
dapat memajukan pendidikan negara tercinta yakni Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Model Model Belajar dan Rumpun Model Mengajar
A.Model-Model
Belajar
a. Belajar
Kolaboratif (collaborative learning)
Belajar kolaboratoif adalah suatu cara
belajar antara 2 orang atau lebih dan dengan tujuan yang sama dan adanya
ketergantungan satu sama lain. Belajar Kolaboratif berbeda dengan Kerja
Kelompok karena Kerja Kelompok lebih menekankan pada adanya pembagian kerja
untuk menyelesaikan suatu tugas.
Manfaat
belajar kolaboratif :
ü
Meningkatkan
pengetahuan antar anggota kelompok
ü
Siswa
belajar memecahkan masalah bersama.
ü
Memupuk rasa
kebersamaan antar siswa
ü
Meningkatkan
keberanian memunculkan ide/pendapat
ü
Memupuk rasa
tanggung jawab individu.
b. Belajar
Kuantum (quantum learning)
Belajar Kuantum merupakan suatu kegiatan
belajar dengan suasana yang menyenangkan karena Guru mengubah (mengorkestrasi)
segala sesuatu yang ada disekelilingnya sehingga pembelajar bergairah untuk
belajar.
Prinsip
utama pembelajaran kuantum adalah belajar dengan suasana santai menyenangkan
namun tetap dengan aturan.
Manfaat
belajar kuantum :
ü
Suasana
kelas menyenangkan sehingga siswa bergairah belajar
ü
Siswa dapat
memanfaatkan segala sesuatu yang ada disekelilingnya sebagai pendorong belajar.
ü
Siswa
belajar sesuai dengan dengan gaya belajar masing masing.
ü
Apapun yang
dilakukan sepatutnya dihargai.
c. Belajar
kooperatif (cooperative learning)
Dalam belajar kooperatif pembelajar
bekerja sama dalam hal saling membantu untuk menyelesaikan tugas masing masing.
Berbeda dengan kolaboratif dilakukan untuk satu tujuan yang sama.
Manfaat
belajar kooperatif :
ü Meningkatkan hasil belajar
pembelajar
ü Meningkatkan hubungan antar
kelompok.
ü Meningkatkan rasa percaya diri dan
motivasi belajar
ü Menumbuhkan realisasi kebutuhan
pembelajar untuk berpikir
ü Memadukan dan menerapkan pengetahuan
dan keterampilan.
ü Relatif murah karena tidak
memerlukan banyak biaya
Keterbatasan Belajar
Kooperatif antara lain :
ü Memerlukan waktu dan latihan yang
cukup untuk bekerja dalam tim.
ü Memerlukan pemilihan sub sub materi
ajar agar sesuai dengan misi belajar kooperatif.
ü Memerlukan kemampuan khusus guru
serta format penilain yang berbeda.
d. Belajar
Tematik
Belajar Tematik pada hakikatnya merupakan
suatu jenis pembelajaran yang memadukan beberapa bidang studi berdasarkan suatu
tema payung (kerangka isi) dengan
demikian pembelajaran ini diharapkan memahami hubungan antar bidang studi (mata
pelajaran terpadu)
Contoh pembelajaran tematik sudah
dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa antara lain ada keterpaduan membaca
menulis menyimak dan berbicara)
Karakteristik Pembelajaran Tematik lebih kepada kegiatan pembelajaran hand of
experience atau pengalaman langsung, maksudnya pembelajaran menggunakan objek
objek yang nyata bagi pembelajar dalam sebuah tema.
Dalam Pembelajaran Tematik di SD Sangat
diperlukan Karena pada dasarnya siswa SD kelas awal memahami suatu konsep
secara utuh, global/tematis. Makin meningkat kecerdasannya dan makin terperinci
secara spesifik pemahamannya terhadap suatu konsep tertentu.
Manfaat pembelajaran
tematik ;
ü
Pembelajar
dapat meningkatkan pemahaman karena pembelajaran ini menghubungkan konsep dan
ide ide yang realistik
ü
Pembelajaran
tematik tidak hanya memperhatikan bahan ajar da kompetensi namun juga
memperhatikan logika, estetika etika dan kinestika. Sehingga dapat membentuk
latar belakang pengetahuan baru dalam pembelajaran.
ü
Mampu
mendorong pembelajar untuk memanfaatkan konteks dan literatur yang luas.
B. Rumpun
Model Mengajar
a. Rumpun Model
Sosial
Rumpun model sosial adalah suatu kegiatan pembelajaran
dirancang untuk menilai keberhasilan dan tujuan akademik termasuk studi tentang
nilai-nilai sosial, kebijakan publik, memecahkan konflik. Model mengajara
sosial diciptakan untuk membentuk masyarakat belajar.
·
Partner
dalam belajar
Partner disini
dimaksudkan contohnya seperti dalam kegiatan belajar kooperatif.
·
Investigasi
Kelompok
Investigasi kelompok
dibentuk untuk mengatasi suatu masalah. Ini bisa dikatakan sebagai bentuk
sederhana dari pembelajaran kooperatif .
·
Bermain
Peran
Dalam bermain peran
siswa pembelajar dibantu untk mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi
tentang isu isu sosial, mengembangkan empati terhadap orang lain dan berusaha
untuk meningkatkan keterampilan sosial pembelajar.
·
Inkuiri
yurisprudensi
Pembelajar mempelajari
kasus kasus yang berhubungan dengan masalah sosial dalam suatu wilayah yang
dikaitkan dengan kebijakan publik lalu mengidentifikasinya dan memilih
pemecahan masalahnya tsb.
·
Kepribadian
dan gaya belajar
Dalam model ini
dikemukakan adanya gaya pembelajar dan guru yang komplek dan dapat berkembang
jika individu dan lingkungan berhubungan erat.
·
Inkuiri
sosial
Maksud model ini yakni
mengajarkan informasi, konsep-konsep, cara berpikir, dan studi tentang nilai
nilai sosial dengan berbagai tugas yang
menyatukan aspek kognitif dan sosial serta bertujuan untukmeningkatkan belajar
dan mengajarkan kekooperatipan.
b. Rumpun Model
Pemprosesan Informasi.
o
Berpikir
Induktif
Model ini yakni
memaparkan cara belajar untuk mendapatkan dan mengorganisasikan informasi serta
menciptakan dan menguji hipotesis yang mendeskripsikan hubungan diantara
seraikaian data.
o
Pencapaian
Konsep
Model ini memberikan
cara efektif untuk menyajikan informasi yang terorganisasi beserta topik topik
yang berskala luas kepada pembelajarm pada tiap awal perkembangan
o
Inkuiri
ilmiah
Pembelajar dibawa ke
proses ilmiah dan dibantu mengumpulkan dan menganalisis data, mengecek
hipotesis dan teori serta pembentukan pengetahuan.
o
Latihan
Inkuiri
Model ini sebagai
rancangan supaya pembelajaran inkuiri dapat berhasil yakni dengan membuat
hubungan sebab akibat
o
Mnemonic
Mnemonic adalah strategi
untuk mengingat dan mengasimilasi informasi. Metode ini akan berhasi jika
dilakukan dengan alat alat dan media penunjang.
o
Sinektik
Sinektik adalah model
yang membantu untuk memecahkan masalah dan menulis kegiatan kegiatan serta
menambahkan pandangan-pandangan baru pada bidang ilmu yang laus
o
Perorganisasi
awal (advance organizer)
Model ini dirancang
untuk memberikan struktur kognitif kepada pembelajar untuk memahami materi
melalui kuliah, membaca, dsn media lain.
o
Penyesuaian
dengan pembeelajar
Model ini dikembangkan
dengan asumsi bahwa pem pembelajar yang belajar dengan strategi intelektual
yang lebih konplek
c. Rumpun Model
Personal
Kedudukan siswa dalam
model mengajar personal adalah siswa
betugas sebagai pemberi dan penerima informasi
·
Pengajaran
nondirektif
Model ini dikembangkan
dari teori konseling. Pengajaran nondirektif yakni pengajaran yang menekankan
kerjasama antara pembelajar dengan guru. Misal guru membangun kerjasama dengan
menyediakan bantuan yang dibutuhkan pembelajar untuk menuntaskan masalahnya.
·
Peningkatan
Harga diri (karya Abraham Maslow)
Pembelajaran ini
digunakan untuk membimbing siswa dalam hal rasa harga diri dan Kemampuan
aktualisasi diri.
d. Rumpun Model
Sistem Pelaku
Model sistem Perilaku
sering disebut teori belajar sosial, modifikasi perilaku, therafy perilaku, dan
cybernetuc
o
Belajar
Tuntas dan Pembelajaran Terprogram
Model pembelajaran
terprogram dilaksanakan secara indivuai karena misalkan dalam pembagian surat
ketuntasa n belajar , antara pelajar
yang satu dan yang lain berbeda.
o
Pembelajaran
Langsung
Pembelajaran Langsung
termasuk penambah keefektifan belajar antara lain guru menyampaikan langsung
tujuan belajar, kemajuan kemajuna belajar atau timbal baliknya serta taktik
taktik penilaian atau apaun yang disampaikan secara langsung.
o
Belajar
melalui Simulasi : Latihan dan Latihan Mandiri
Simulasi bisa dengan
cara menggabungkan informasi tentang keterampilan dengan demontrasi, praktek
balikan dan latihansampai satu keterampilan dicapai
2.
Prosedur
Pembelajaran
A. Kegiatan Pra
dan Awal Pembelajaran
Fungsi Kegiatan pra dan awal Pembelajaran adalah untuk
menciptakan awalpembelajaran yang efektif sehingga siswa siap secara penuh
dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
a. Kegiatan Pra
pembelajaran
Kegiatan ini sama sekali
tidak berkaitan dengak pokok inti bahasan pelajaran, hal hal yang harus
dilakukan misalnya :
a)
Menciptakan
sikap dan suasana kelas yang menarik
Guru bisa memulai dengan
memperlihatkan sikap semangatnya kepada siswanya
b)
Memeriksa
Kehadiran Siswa
c)
Menciptakan
kesiapan belajar Siswa
Misalnya guru membantu
atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar siswa
d)
Menciptakan
suasana yang demokratis.
Guru harus mencari cara
bagaimana supaya si anak bisa berani menjawab, bertanya, berpendapat serta
berani mengeluarkan ide idenya.
b. Kegiatan
Awal Pembelajaran
Apersepsi adalah upaya
guru pada kegiatan awal pembelajaran untuk menghubungkan kemampuan yang
dimiliki dengan materi pelajaran yang akan dipelajari. Dibawah ini contoh
kegiatan awal pembelajaran :
a)
Menimbulkan
motivasi dan perhatian siswa.
Bisa dilakukan dengan
Alat peraga ataupun suatu cerita yang menimbulkan rasa semangat siswa.
b)
Memberi
Acuan
Misal, memberitahukan
tujuam yang diharapkan dalam pembelajaran atau bisa juga KKM (kriteria Ketuntasan Minimal)
c)
Membuat
Kaitan
Misalnya Meminta siswa
mengemukakan pengalaman tentang sesuatu yang akan dibahas di pelajaran.
d)
Melaksanakan
tes awal
Salahsatu
hal yang perlu dilakuakmguru agar kegiatan pendahuluan pembelajaran efektif dan
efisien adalah memahami semua latar belakang semua siswa.
B. Kegiatan
Inti Pembelajaran
Kegiatan Inti pembelajaran sangat
menentukan hasil belajar siswa, karena pada prinsipnya kegiatan inti
pemelajaran adalah prosedur pokok belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran,
Kegiatan inti pelajaran haruslah bervariasi agar memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar menggunakan gaya belajarnya masing masing.
a. Pembahasan
Materi dalam pembelajaran Klasikal
Pembelajaran
klasikal lebih menekankan kepada pemberian informasi atau penjelasan materi
(ekplorasi) sehingga dalam mengorganisasi materi pelajaran memudahkan guru
karena serempak diberikan kepada semua siswa. .
Prinsip
Prisnsip Pembelajaran Klasikal :
a)
Sistematis
Baha pelajaran disajikan
secara berurutan serta berorientasi pada tujuan yg ditetapkan.
b)
Perhatian
dan Aktivitas.
Guru harus Perhatian dan
memberikan motivasi dalam seluruh kegitan belajar agar memunculkan rasa percaya
diri anak dalam bertanya atau menjawab maupun memberi gagasan. Ini dilakukan
bisa dengan cara menggunakan seni dalam mengajar (vokal suara gaya dan gerak)
c)
Media
Pembelajaran
Dengan adanya media
pembelajaran dapat mengurangi verbalisme, maka hal apapun bisa dijadikan media
pembelajaran asalkan sesuai dengan materi ajar.
d)
Latihan
atau Penugasan
Fungsinya adalah untuk
memperkuat terhadap materi pelajaran.
Kegiatan Inti dalam
pembelajaran klasikal
1)
Menyajikan
(presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
2)
Melakukan
asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahan siswa terhadap
bahan pelajaran ini bisa dilakukan dengan cara menghubungkan atau mengaitkan
materi yang sedang dipelajari dengan situasi nyata.
Pada akhir kegiatan pembelajaran
klasikal guru dapat meminta siswa :
1)
Mengaplikasi
pelajaran yang telah dipelajari baik lisan atau tertulis dengan cara
mengerjakan soal soal dan menjawab pertanyaan.
2)
Menyimpulkan
bahan yang telah dipelajari. Tentunya ini memerlukan bimbingan guru.
b. Pembahasan Materi
Pelajaran dalam Pembelajaran
Kelompok (cooperative)
Prinsip prinsip
pembelajaran kelompok antara lain :
a)
Adanya Topik
dan permasalahan.
b)
Pembentukan
Kelompok
c)
Kerja sama
d)
Perhatian
e)
Motivasi
f)
Sumber
belajar dan fasilitas.
g)
Latihan dan
tugas
Kegiatan
inti dalam pembelajaran Kelompok antara lain :
1)
Merumuskan
Masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran
2)
Mengidentifikasi
masalah atau sub sub masalah berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan
3)
Menganalisis
masalah berdasarkan sub sub masalah.
4)
Menyusun
Laporan oleh masing maing kelompok.
5)
Presentasi
atau melaporkan hasil diskusi.
c. Pembahasan
Materi Pelajaran dalam pembelajaran Perseorangan.
Kegiatan pembelajaran perorangan
dapat membantu proses pembelajaran yang mengarah pada optimalisasi kemampuan
siswa secara individu.
1)
Menjelaskan secara
singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan.
2)
Memberikan
lembaran kerja atau tugas dengan penuh perhatian guru
3)
Memantau dan
menilai kegiatan siswa dengan berkeliling.
4)
Guru
memeriksa tugas atau latihan siswa dan harus memberikan umpan balik terhadap
hasilnya.
5)
Guru Membuat
Kesimpulan bersama siswa tentang materi ajar.
C. Kegiatan
Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran
Kegiatan Akhir tidak
dapat dipisahkan dengan Tindak lanjut pembelajaran karena hasil dari kegiatan
akhir menentukan dasar bagi proses Tindak lanjut. Kegiatan akhir dan tindak
lanjut pembelajaran dilakukan untuk meyakinkan guru terhadap penguasaan
kompetensi oleh siswa dan upaya pemantapan penguasaan kompetensi yang
diharapkan. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara sistematis, efektif efisien
dan fleksibel. Selain itu kegiatan ini harus merupakan rangkaian utuh dengan
kegiatan awal/pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran
a. Kegiatan
Akhir Pembelajaran
1)
Meninjau
kembali penguasaan siswa.
Contoh dari kegiatan ini
adalah siswa diminta membuat rangkuman dari materi pelajaran natinya guru
memeriksa rangkuman tsb.
2)
Melaksanakan
Penilain
Contoh dari kegiatan ini
guru memberikan tes akhir tentunya dengan teknik agar waktunya pas. Karena
dalam melaksanakan tes akhir biasanya waktunya relatif singkat.
b. Melaksanakan
Kegiatan Tindak Lanjut Pembelajaran
Setelah guru menilai
hasil akhir maka dapat dilihat bagaimana kemampuan siswa terhadap materi yang
telah diberikan, jika belum memenuhi maka guru dapat melaksanakan hal hal
berikut ini :
1)
Memberikan
tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah
2)
Membahas
Kembali pelajaran yang belum dikuasai siswa
3)
Membaca
materi pelajaran tertentu
4)
Memberikan
motivasi atau bimbingan belajar
5)
Mengemukakan
topik bahasan yang akan dikemukakan untuk yang akan datang.
Dalam memajukan
pendidikan negeri kita tercinta yakni Indonesia dibutuhkan banyak guru yang
berkualitas, takala gurunya berkualitas maka akan menghasilkan murid yang
berkualitas pula.
Guru yang berkualitas
tentu telah memahami bagaimana strategi pembelajaran dilihat dari latar
belakang model dan gaya belajar siswa dan bagaimana rumpun mengajarnya. Setelah itu
bagaimana ia melakukan prosedur mengajar mulai dari kegiatan awal pembelajaran,
kegiatan inti pembelajaran serta kegiatan akhir pembelajaran beserta tindak
lanjutnya dilakukan dengan efektif efisien dan sistematis.
B.
KRITIK DAN SARAN
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini memang jauh dari
kata sempurna. Namun setidaknya semoga dapat membantu anda sekalian selaku
pembaca. Dan untuk itu demi terciptanya karya tulis yang lebih baik lagi maka
kami begitu mengharapkan kritik dan saran dari anda,
DAFTAR PUSTAKA
Sri Anitah DKK, 2014
Strategi pembelajaran di SD modul 3 dan 4. Tangerang selatan Universitas
Terbuka.
www.
Informasi-pendidikan.com/modelpembelajaran