Kata pengantar
Puji syukur penulis kepada ALLah
swt. Karena atas izinnya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas makalah
ekonomi ini dengan sebaik mungkin sebisanya untuk menciptakan sebuah karya
tulis ilmiah dalam bentuk makalah yang berbobot serta patut kita bahas terutama
dalam menciptakan dunia pendidikan yang selaras dengan Alam.
Didalam makalah ini tersusun
bagaimana cara membuat taman sederhana untuk memperindah sekolah sekaligus
untuk menciptakan sekolah yang nyaman, selaras dengan alam serta dapat
dijadikan objek pembelajaran siswa nantinya, maka dari itu, semoga makalah ini
dapat membantu pmbaca sekalian walaupun masih belum dikatakan lengkap karena
saya masih dalam proses pembelajaran dalam menyusun makalah serta referensinya.
Garut,
2 februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar…………………………………………………………………………...i
Daftar isi……………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang………………………………………………………........1
b. Rumusan masalah……………………………………………………….1
c. Maksud dan tujuan……………………………………………………….1
BAB II ISI……………………………………………………………………………….2
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan………………………………………………………………..13
b. Kritik dan saran …………………………………………………………..13
Daftar pustaka
…………………………………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam rangka menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif, maka salah satu upaya sekolah yaitu dengan membuat taman
sederhana di depan kelas. Upaya ini merupakan tahap awal dari upaya sekolah
dalam program peningkatan mutu siswa, melalui penciptaan lingkungan belajar
yang menarik.
Taman
merupakan penampakan kelembutan bangunan fisik sekolah, karena itulah taman
sekolah haruslah menjadi bagian dari penggunanya, yaitu siswa, guru dan
pegawai. Taman sekolah haruslah direncanakan sesuai dengan kondisi tapak dan
penggunanya sehingga tercipta suatu ruang kehidupan yang bermanfaat dan
harmonis.
Taman
sekolah yang baik, hendaknya unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan
mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung
kelestarian lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman
bagi penggunanya.
Merencanakan
taman sekolah yang praktis dan efisien dengan beberapa tahapan, yaitu
persiapan, pengumpulan data, analisis, sintesis, dan perencanaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Didallam
makalah ini tersusun tentang rumusan masalah bagaimana membuat taman sekolah
yang indah serta dapat digunakan sebagai media pembelajaran berikut
pemeliharaannya.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan
dibuatnya makalah ini semoga pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang
pembuatan taman sekolah serta manfaatnya yang cukup besar bagi proses
pembelajaran dalam pendidikan.
BAB
II
ISI/PEMBAHASAN
Akhir-akhir ini hampir semua sekolah-sekolah di
Indonesia berlomba-lomba mempercantik sekolahnya. Salah satunya adalah membuat
taman sekolah. Hal ini juga berkaitan dengan digalakannya Sekolah Berbudaya
lingkungan di hampir semua daerah di Indonesia. Sangat beralasan memang saat
sekolah "menghijaukan" dirinya, selain mempercantik sekolah juga
dapat membuat suasana belajar nyaman dan dapat menjadi sarana pembelajaran
lingkungan hidup
- Konsep
Taman dan Kebun Sekolah
Taman Sekolah, adalah taman artifisial yang
ditanam aneka tanaman hias dan pelindung untuk meng-indahkan dan menghijaukan
lahan di pekarangan sekolah. Sedangkan Konsep kebun
bukanlah hanya sebuah kebun taman bunga kecil di pekarangan sekolah ,
tetap suatu kebun dengan berbagai pasilitas lengkap yang dibangun dan dikelola
oleh sekolah untuk keperluan
Meningkatkan kenyamanan belajar siswa serta sebagai media pembelajaran dari
berbagai mata pelajaran,selain sebagai taman yang
memberikesan kesegaran dan keasrian lingkungan sekolah serta dapat
menambah gairah kerja bagi warganya. Adanya kebun ini dapat pula mendorong
kreativitas murid dan guru pembimbingnya.
- Taman
dan Kebun Sekolah Sebagai Sarana Pembelajaran Kontekstual
Taman
sekolah dan kebun sekolah menjadi amat penting diwujudkan agar kasus diatas
tidak terjadi. Taman dan Kebun sekolah merupakan media pembelajaran kontekstual
yang serba guna untuk menumbuh kembangkan sikap dan prilaku anak agar merka
lebih kreatif, inovatif dan kompetitif, mencintai ling kungan sekitar serta
mendekatkan diri kepa Sang Pencipta
Dalam
penggunaan media pembelajaran ini, sebenarnya bukan hanya untuk meningkatkan
pembelajaran biologi dan PLH Saja, baik dalam pendidikan georafi yakni dengan
sub tema menyelaraskan pendidikan dengan keadaan alam yang asri.Kemudian dalam
pendidikan agama kita di ajarkan untuk mencintai lingkungan sekitar.
Dalam
seni budaya kita diajarkan untuk kreatif inovatif dengan menjadikan taman
sekolah sebagai media pmbelajaran keindahan sekolah (art design) serta berbagai
pelajaran lainnya. Tapi mungkin dalam pembelajaran biologi dan PLH Sangat
berkaitan erat dan mungkin hampir semua bahasannya selalu berkaitan dengan
keadaan alam, untuk itu karena Pemahaman siswa tentang biologi dan PLH
sebagai ilmu, diasumsikan sebagai ilmu hafalan dan tidak ada manfaatnya
dalam kehidupan keseharian. Anggapan yang timbul karena mereka melihat biologi
dan PLH sebagai ilmu yang banyak mempergunakan bahasa latin sebagai bahasa
ilmiah. Juga akibat pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak
pernah diajak belajar di luar kelas. Pengalaman belajar di sekolah sebelumnya
lebih bersifat tekstual dan lebih menekankan pada penyelesaiaan soal-soal
daripada pembelajaran secara praktis.
Model
pembelajaran yang memisahkan konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari,
semakin menjauhkan pemahaman hubungan ilmu biologi dan PLH dengan alam
sekitar dan kehidupan siswa. Suatu kondisi yang kemudian menimbulkan persepsi
yang keliru , dan melepaskan relevansi ilmu biologi dengan realitas kehidupan
siswa. Suatu pembelajaran verbalistik yang kurang memanfaatkan potensi
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang paling dekat dengan diri anak.
Suatu realitas yang tidak dapat diingkari bahwa banyak siswa SMP yang tidak
mengenal aneka jenis tanaman hias yang ada di halaman sekolah.
Persoalan di atas merupakan persoalan klise yang selalu muncul, karena
orientasi pembelajaran yang dilakukan guru sering terpaksa tidak
mendekatkan siswa dengan lingkungan secara langsung. Suatu pola
pembelajaran yang didominasi guru tanpa mempertimbangkan latar belakang,
pengalaman, dan lingkungan sekitar siswa. Sehingga siswa hanya berfungsi
sebagai obyek, tanpa mampu mengembangkan diri, dan lingkungan sebagai sumber
belajar tidak Termanfaatkan secara optimal .
Guru
sering terpaksa melakukan pembelajaran tekstual sebagai akibat minimnya sarana
pembelajaran kontekstual yang menghubungkan antara konsep dengan realitas
kehidupan sehari-hari. Pola pembelajaran tersebut jika berlangsung lama dapat
mernjadi pembelajaran yang membentuk persepsi yang salah tentang relevansi
biologi dan PLH dengan kehidupan sehari-hari. Perspsi ini
membekukan potensi guru dan siswa. Yang pada akhirnya Biologi dan
PLH tidak lagi menarik di pelajari .
Tujuan diciptakannya taman sekolah.
Pesatnya
perkemebangan sains dan teknologi telah banyak memerikan perubahan terhadap
berbagai sektor kehidupan manusia. Suatu perubahan yang memberikan berbagai
kemudahan bagi manusia, sehingga semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan
efisien. Perubahan kehiduapn yang menggiring manusia pada perilaku instan dan
serba mekanis.
Perubahan
yang kemudian semakin menjauhkan manusia dari lingkungannya, alam
semakin teralineasi dari kehidupan manusia. Sehingga berbagai dampak perubahan
alam belakangan ini menimpa kehidupan manusia. Suatu peringatan yang meminta
manusia untuk introspeksi diri mengenai hubungan dirinya dengan alam.Maka,
dalam kondisi demikian itu, ilmu biologi dan Pendikan lingkungan Hidup memiliki
peranan untuk mengaktualisasikan relevansi antara manusia dengan lingkungannya.
De
Porter (2000:5) menjelaskan bahwa interaksi dari berbagai macam momen di lingkungan
sekitar mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan
siswa. Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.Untuk mencapai ke arah tujuan
pendidikan nasional tersebut, secara mikro setiap proses pembelajaran tidak hanya
mengembangkan kemampuan aspek kognitif, tetapi juga mengembangkan kecakapan
aspek afektif dan psikomotorik. Selanjutnya akan mengembangkan kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual secara berimbang.
Proses
pembelajaran biologi sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan
nasional, harus bertumpu kepada upaya-upaya untuk menumbuhkan rasa cinta
terhadap Lingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan
dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif.
Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan bertanggungjawab Pada akhirnya tujuan dibangunnya taman
dan kebun sekolah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Membangun
pembelajaran kontekstual untuk Membentuk pemahaman relevansi
Pendidikan Biologi dan Pendidikan Lingkungan
Hidup dengan alam sekitar dan kehidupan sehari-hari
b. Membekali siswa
dengan ketrampilan melalui pengalaman nyata, sehingga kelak
mampu menerapkan bekal ketrampilan tersebut
dalam kehidupan sehari- hari.
c. Memberikan alternatif
pembelajaran bagi mata pelajaran lain dengan
memanfaatkan lingkungan sekolah,
sehingga tercipta suasana yang rileks dan menyenangkan.
d. pemanfaatan taman dan
kebun sekolah merupakan pendekatan sosialisasi anak didik
terhadap obyek dan persoalan biologi di
lingkungan anak didik. Pada gilirannya mereka
mampu menyatu dengan
lingkungannya, menyatu dengan ekosistemnya. Sosialisasi
sejak dini dengan memanfaatkan lingkungan
lokal dengan alam dan budaya setempat
kepada anak didik akan menuju
terwujudnya manusia
Indonesia yang
cinta tanah air, berkepribadian dan berkesadaran nasional.
Sekaligus dapat menumbuhkan pemahaman mengenai
relevansi antara ilmu biologi dengan lingkungan alam, dan kehidupan
sehari-hari.
- Manfaat
Taman dan Kebun Sekolah
Keberadaan taman dan kebun sekolah ini diharapkan
dapat memberikan manfaat:
a. Manfat dalam pengajaran Biologi dan
Pendidikan Lingkungan Hidup
1. Taman dan kebun sekolah
dapat menjadi laboratorium hidup di sekolah. Dengan memanfaatkan taman dan
kebun guru bisa mempraktikan metode pembelajaran kontekstual dan aneka metode pembelajaran
yang menyenangkan, dengan memperlakukan siswa sebagai subyek,
yang mampu mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Sehingga siswa memperoleh pengalaman nyata yang dapat
dijadikan bekal untuk memecahkan permasalahan pada kehidupan
sehari-hari.
2. Suatu kebun sekolah dapat
digunakan untuk menyediakan bahan-bahan tanaman untuk demonstrasi dan praktikum dalam
pelajaran biologi atau lingkungan hidup. Murid-murid dapat mempelajarinya dalam
praktek tentang proses
pertumbuhan, morfologi dan keanekaragaman hayati dari koleksi
tumbuhan yang ada.
3. Dengan adanya Taman
dan kebun sekolah guru dapat mengembangkan
kecakapan dalam menyusun perencanaan program pembelajaran
sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan serta latar belakang
pengalaman siswa. Mendekatkan anak dengan
lingkungan sekitar, sehingga dapat menumbuhkan rasa
cinta terhadap lingkungan dan pada gilirannya dapat menumbuhkan kesadaran akan
kebesaran dan Maha Sempurnanya Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta.
4. Biologi khususnya
pembelajaran ekosistem dan lingkungan hidup akan
sangat menarik jika di ajarkan diluar kelas Pembelajaran
Ekosistem ; proses pembelajaran yang menjelaskan
konsep kesatuan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen
biotik dan abiotik yang saling
mempengaruhi.
b. Manfaat untuk kesegaran dan keasrian lingkungan hidup
Suatu lingkungan hidup manusia yang baik, nyaman dan
selaras adalah kondisi lingkungan yang dapat memberi revitalitas
atau semangat hiduplagi sesudah orang mengalami suasana sedemikian
sehingga vitalitasnya turun. Energi terkuras yang diakhiri
kejenuhan diri. Dalam lingkungan sekolah, guru dan murid menggunakan
sebagian besar waktu dalam proses belajar- mengajar yang mungkin
menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Sehingga memerlukan istirahat
disuatu tempat yang menenangkan, menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hati
c. Manfaat untuk merangsang Kreatifitas Murid
dan Guru
Dengan adanya sarana kebun sekolah akan memberi
peluang cukup bagi gurupembimbing dan murid-muridnya dalam mengembangkan daya
kreativitasnya. Misalnya dengan berkelompok murid –murid menciptakan sayuran
organic dengan menggunakan pot. Selain itu guru dan siswa dapat mempraktikan berbagai
hal mulai dari cara bercocok tanam yang baik, pembibitan dan
perkembangbiakan tanaman sampai pengolahan sampah yang tak berharga menjadi
barang yang bernilai ekonomi tinggi . oleh karenanya kebun sekolah juga harus
dilengkapi berbagai perlengkapan dan pasilitas untuk menunjang segala pekerjaan
tersebut
d. Melatih murid menyenangi pekerjaan dan pembentukan disiplin
Sudah
sewajarnya murid-murid belajar mencintai pekerjaan, sehingga menjadi etos–kerja
yangmembudaya . Pekerjaan di kebun sekolah adalah membangun dan memelihara
serta memanfaatkan . Hal ini membutuhkan rasa tanggung jawab terhadap
kehidupan tumbuhan yang dipelihara serta lingkungannya.
Pemeliharaan kebun dapt memnumbuhkan etos kerja yang baik, karena
terikatnya murid pada kebunnya yang menjadi tanggung jawabnya dalam suatu
semangat yang kompetitif. Selain itu juga dapat meningkatkan semangat
kerja-kelompok yang sangat diperlukan dalalam kehidupan bermasyarakat
atau tempatnya bekerja dikemudian hari.
- Perencanaan
Kebun Sekolah
Sekolah sebagai tempat aktivitas pembelajaran bagi
anak-anak hendaknya memiliki bangunan fisik dan halaman yang memadai sehingga dapat
menciptakan suasana nyaman dalam belajar dan bekerja bagi siswa, guru dan
pegawai di lingkungan sekolah bersangkutan. Halaman sekolah yang tertata dengan
baik akan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam melakukan
aktivitas.Taman merupakan penampakan kelembutan bangunan fisik sekolah, karena
itulah taman sekolah haruslah menjadi bagian dari penggunanya, yaitu siswa,
guru dan pegawai. Taman sekolah haruslah direncanakan sesuai dengan kondisi
tapak dan penggunanya sehingga tercipta suatu ruang kehidupan yang bermanfaat
dan harmonis.
Taman sekolah yang baik, hendaknya unsur-unsur atau
komponen taman tertata dengan mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis
(keindahan) agar dapat mendukung kelestarian lingkungan, bermanfaat dalam
pembelajaran, dan memberi rasa nyaman bagi penggunanya. Merencanakan taman
sekolah yang praktis dan efisien dengan lima tahapan, yaitu persiapan,
pengumpulan data, analisis, sintesis, dan perencanaan. Tahapan-tahapan ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya kegagalan.
a. Persiapan
Persiapan merupakan tahap awal dalam proses
prencanaan. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain : bahan dan alat, data tempat
yang direncanakan, dan keinginan utama dari pengguna. Kegiatan pokok dalam
tahapan ini yang mesti dilakukan yaitu jadwal kegiatan, rencana biaya, dan
produk perencanaan yang akan dihasilkan.
b. Pengumpulan data
Data yang diperlukan meliputi aspek-aspek (sosial,
fisik lahan, teknik pelaksanaan, dan sumber dana yang tersedia) dan
faktor-faktor (ruang, waktu, dan tenaga). Aspek sosial berhubungan dengan
fungsi ruang, karakter pengguna ruang, dan jenis aktivitas yang dilakukan.
Aspek fisik menyangkut tentang bentuk, sirkulasi ruang, flora-fauna, iklim,
suara/bunyi-bunyian, dan lain-lain. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
merekam keadaan lahan, memotret, membuat sketsa bentuk lahan, mewawancarai
orang-orang di sekitar lingkungan lahan, dan lain-lain.
c. Analisis
Data yang sudah terkumpul dianalisa terhadap berbagai
aspek dan faktor yang turut berperan dalam penciptaan keasrian dan kelestarian
rencana tapak/lahan sehingga dapat diketahui masalah, kendala, potensi, serta
kerawanan dari tapak/lahan tersebut. Berbagai kendala yang menjadi hambatan
dicarikan alternatif penanggulangan yang terbaik. Potensi yang ada dimanfaatkan
dan dikembangkan, sedangkan bagian tapak yang rawan jangan digganggu supaya
tidak menjadi rusak atau terpelihara keamanannya. Hasil analisis akan dijadikan
berbagai kemungkinan untuk dapat merencanakan taman yang fungsional dan
estetits sehingga memberikan ketenangan dan kenyaman bagi penggunanya.
d. Sintesis
Hasil analis dijadikan sebagai bahan acuan untuk
dikembangkan sebagai input untuk mendapatkan recana tapak sesuai dengan program
yang diinginkan. Hasil dari tahap sintesis berupa alternatif-alternatif rencana
penggunaan ruang dengan berbagai kekuatan dan kelemahannya.
e. Perencanaan
Menentukan pilihan terhadap alternatif yang akan
menjadi rencana lanskap/tapak (taman sekolah). Alternatif pilihan dapat berupa
satu alternatif atau kombinasi dari beberapa alternatif pra perenacanaan.
f. Pembuatan
Tahap
ini adalah tahap finishing ktika program program persiapan analisis sintesis
dan perencanaan telah selsai sehingga disini mulailah terbentuk hasil dari
pemikiran tentang perbuatan taman siswa tersebut jadi, ini dilakukan oleh
pekerja profesiioanal sehingga menghasilkan gambaran yang pas sesuai keinginan
pembuat/sekolah itu sendiri.
g. Perawatan
untuk
proses perawatan sebaiknya Osis membuatkan jadwal perawatan bagi tiap-tiap
kelas untuk merawat taman sehingga taman tetap indah karena setiap hari ada
perawatan khusus dari pihak pihak sekolah.
BABIV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pembangunan Taman sekolah dan kebun sekolah sebagai sarana pembelajaran berbagai mata pelajaran sebagai kegiatan mikro
dalam kerangka mencapai tujuan nasional, merupakan upaya untuk menumbuhkan rasa
cinta terhadap Lingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan
dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif.
Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan bertanggung jawab.
B. KRITIK
DAN SARAN
Untuk meningkatkan serta memperbaiki
kualitas karya ilmiah berupa makalah ini maka saya sangat membutuhkan kritik
dan saran anda sehingga tercipta karya ilmiah yang lebih baik lagi dimasa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah ini tersusun dari berbagai
sumber antara lain :
dan sumber sumber lainnya.