PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS V SDN SUKAMAJU III KECAMATAN KERSAMANAH KABUPATEN GARUT
Disusun oleh :
NANDANG,S S.Pd.
SD NEGERI SUKAMAJU III
UPTD PENDIDIKAN KEC. KERSAMANAH
KABUPATEN GARUT
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. JUDUL
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS V SDN SUKAMAJU III KECAMATAN KERSAMANAH KABUPATEN GARUT
B. LATAR BELAKANG
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sukar, sulit, rumit, dan menakutkan bagi siswa. Hal itu merupakan tantangan bagi para guru untuk mengemas proses belajar mengajar dengan mencari salah satu model yang tepat, agar dapat menghilangkan sikap dan perasaan siswa takut dan jenuh terhadap mata pelajaran matematika.
Ketidak berhasilan pembelajaran yang ditandai adanya kesulitan siswa dalam menyerap materi yang disampaikan itu tidaklah mutlak semua penyebabnya terletak pada guru. Ada sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu “faktor dalam: kecerdasan anak, kesiapan anak, bakat anak, kemauan anak, minat anak serta faktor luar: model penyajian materi mengajar, pribadi dan cara guru mengajar, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat. seorang guru harus berupaya semaksimal mungkin untuk mengatur proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga komponen-komponen yang diperlukan dalam pengajaran tersebut dapat berinteraksi antar sesama komponen
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan mengembangkan metode mengajar dengan metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD), dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika tentang sifat-sifat bangun datar.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
- Bagaimana menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD agar dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam Proses Belajar Mengajar pada mata pelajaran matematika?.
2. Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika?.
D. PEMECAHAN MASALAH
Untuk pemecahan masalah tersebut di atas, diperlukan usaha-usaha atau tindakan tertentu dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dapat mempermudah siswa dalam memahami dan mempelajari sifat-sifat bangun datar. Pemecahan tersebut akan dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD), dengan metode ini diharapkan pemahaman siswa KELAS V SDN SUKAMAJU III tentang sifat-sifat bangun datar lebih cepat dMATEMATIKAhami.
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian ini adalah:
a. Mengatasi kesulitan siswa dalam memahami sifat-sifat bangun datar
b. Mengoptimalkan penggunaan metode dan media pembelajaran dalam sifat-sifat bangun datar.
c. Meningkatkan hasil belajar siswa pada sifat-sifat bangun datar.
F. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat, baik bagi siswa, guru, maupun sekolah.
a. Bagi siswa PTK diharapkan dapat :
1) Mengatasi kesulitan dalam belajar MATEMATIKA
2) Memotivasi minat siswa dalam belajar khususnya belajar MATEMATIKA.
3) Meningkatkan hasil belajar mata pelajaran MATEMATIKA
b. Bagi guru, PTK diharapkan dapat :
1) Mengidentifikasi kesulitan belajar siswa.
2) Mengembangkan penggunaan metode STAD.
3) Menentukan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
c. Bagi sekolah, PTK diharapkan dapat:
1) Memberikan dasar atau acuan bagi kebijaksanaan yang akan diambil untuk meningkatkan mutu dan hasil belajar di SDN Sukamaju III
2) Memotivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ditemui di dalam kelas.
G. KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian teori
a. Pengertian Cooperative Learning
Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pelaksanaan model cooperative learning membutuhkan partisifasi dan kerjasama dalam kelompok pembelajaran. Cooperative learning dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong menolong dalam beberapa perilaku social.
Slavin dalam Isjoni (2007:15) mengemukakan “In cooperative learning methods, student work together in four member teams to master material initially presented by teacher”. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana system belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4 – 6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalambelajar.
b. STAD (Student Team Achievement Division)
STAD (Student Team Achievement Division), tipe ini dikembangkan Slavin dan merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yang meliputi:
1. Tahap penyajian materi
Pada tahap ini, guru memulai dengan menyampaikan indicator yang harus dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari.
2. Tahap kegiatan kelompok
Pada tahap ini, siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang akan di pelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi.
3. Tahap tes individual
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar telah dicapai, melalui tes secara individual mengenai materi yang telah dibahas. Pada tahapan ini, tes individual di lakukan pada akhir pertemuan kedua dan ketiga, masing-masing selama 10 menit agar siswa dapat menunjukan apa yang telah dipelajari secara individu selama bekerja dalam kelompok. Skor perolehan individu ini didata dan diarsipkan untuk digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok.
4. Tahapan perhitungan skor perkembangan individu
Tahap ini dihitung berdasarkan skor awal, didasarkan pada nilai evaluasi hasil belajar semester 1 (satu).
5. Tahap pemberian penghargaan kelompok
Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok.
c. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang berinteraksi membahas materi pelajaran (Kunandar, 2008).
d. Hasil Belajar
Setelah siswa mengikuti suatu materi tertentu dalam proses belajar mengajar, maka untuk mengetahui apakah siswa telah menyerap materi yang disampaikan guru atau belum. Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan terencana dengan menggunakan instrument untuk mengukur sejauh mana siswa menyerap materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Fathurohman (2007), bahwa salah satu cirri belajar dikatakan berhasil bila daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individu maupun kelompok.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah hasil nilai ulangan harian yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran Matematika. Ulangan harian dilakukan setelah selesai proses pembelajaran dalam kompetisi atau konsep tertentu.
2. Kerangka berpikir
Dengan menggunakan metode STAD pembelajaran sifat-sifat bangun datar, siswa kelas V akan lebih mudah memahami.
3. Hipotesis tindakan
Dari hasil analisis tindakan, penulis membuat hipotesis bahwa, jika guru menggunakan metode STAD mengenai sifat-sifat bangun datar dan siswa berperan aktif dalam pembelajaran maka pemahaman siswa Kelas V di SDN Sukamaju III tentang sifat-sifat bangun datar akan meningkat.
H. METODE PENELITIAN
1. SUMBER DATA
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sukamaju III, untuk mata pelajaran MATEMATIKA. Sebagai subjek penelitian ini adalah kelas V Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Lokasi sekolah ini berada di desa Sukamaju Kecamatan Kersamanah . Kehidupan masyarakat di sekitar lokasi penelitian bermata pencaharian beragam, seperti petani, pedagang, buruh tani, PNS, persiunan, dan lain-lain.
2. PROSEDUR PENELITIAN
a. Siklus I
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Pengamatan
- Refleksi
b. Siklus II
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Pengamatan
- Refleksi
3. Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Menurut Undang (2008:86) dalam Buku Teknik Penelitian Tindakan Kelas, harus mencerminkan hubungan sebab akibat antar variabel yang pembahasan hasil penelitiannya mengacu pada hasil pengolahan data statistik.
4. Instrumen Pengumpulan data
1. Observasi, dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk mengetahui situasi dan proses pembelajaran matematika.
2. Teknik tes, dilakukan setelah pembelajaran untuk mendapatkan informasi data hasil belajar.
3. Wawancara, digunakan untuk melengkapi data mengenai tanggapan siswa dan untuk memperoleh informasi mengenai tanggapan guru tentang pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe STAD.
5. Kriteria keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila:
1.1. Sebahagian besar (75 % dari siswa) berani dan mampu menjawab pertanyaan dari guru.
1.2. Sebahagian besar (70 % dari siswa) berani menanggapi dan mengemukakan pendapat tentang jawaban siswa lain.
1.3. Sebahagian besar (70 % dari siswa) berani dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu.
1.4. Lebih dari 80 % anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya.
1.5. Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan.
1. 6. Telah tercapai ketuntasan belajar secara klasikal maupun individual yang akan dilihat dari hasil ulangan harian siswa.
I. RENCANA JADWAL PENELITIAN
No. | KEGIATAN | Bulan Ke… |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
1.
2.
3.
1.
2. 3. 4 5. | Siklus 1 Persiapan a. Identifikasi masalah b.Diskusi dengan guru sejawat c. Penyusunan rencana tindakan d.Penyusunan teknik observasi Pelaksanaan a. Pelaksanaan tindakan (KBM) b.Observasi dalam KBM c. Tes harian Refleksi dan analisis
Siklus 2 Perencanaan tindakan perbaikan berdasarkan analisis dan refleksi siklus Pelaksanaan tindakan Analisis dan refleksi Penyusunan Draf laporan Penyusunan laporan akhir |
|
|
|
|
|
J. Rencana Anggaran
Jenis Pengeluaran | Siklus 1 Rp | Siklus 2 Rp | Jumlah |
Honorarium Transfort peneliti Konsumsi rapat Bahan ajar (buku paket) Prosesing | 200.000,- 100.000,- 100.000,- 300.000,- 100.000,- | 200.000,- 100.000,- 100.000,- - 100.000,- | 400.000,- 100.000,- 100.000,- 300.000,- 200.000,- |
Jumlah | 800.000,- | 500.000,- | 1.300.000,- |
K. DAFTAR PUSTAKA.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta:Depdiknas.
Fathurohman, Pupuh, 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:PT Refika Aditama.
Kunandar.2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Undang, G.2008. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Sayaga Tama.
Wartono, dkk.2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Sains. Jakarta:Depdiknas.