Kurikulum yang sedang hot hot nya dibahas yakni kurikulum 2013 terutama oleh para guru,, guru di tuntut untuk mengimplementasikan program pemerintah yakni kurikulum 2013 tersebut dengan segera dan dapat menyukseskan program diawal tahun pelajaran 2014/2015, walaupun banyak sekolah sekolah lain terutama di perkotaan yang sudah melaksanakan 3 semester. namun berbagai masalah muncul dengan adanya kurikulum 2013 tersebut.
Menurut salah satu guru di sebuah sekolah di kabupaten Garut memang kurikulum 2013 cukup bagus cara bagaimana siswa di tuntut untuk aktif kreatif dan inovatif, begitu pula pendidiknya. pembelajaran dengan buku siswa dan guru memang cukup baik apalagi bila ditambah dengan buku orang tua mirip seperti iklan di tv Menurutnya dengan ketiga aspek itu orang tua pun akan ikut membuat kedisiplinan ketika siswa berada di rumah karena masih banyak orang tua yang acuh tak acuh pada anaknya. Mungkin dengan adanya buku orang tua perkembangan siswa siswi Indonesia akan lebih baik lagi.
Namun kini bukunya belum didistribusikan ke wilayahnya sedangkan sekarang akan menginjak ke UTS mau uts gimana bukunya gak ada katanya dengan tersenyum.
Semua guru INDONESIA menginginkan program ini berhasil namun nyatanya yang berada di tingkat atasnya saja lelet bagaimana ke tingkat bawah.
Semoga saja dunia pendidikan di Indonesia bisa lebih baik dengan kurikulum 2013.
Kini dengan dilantiknya Mentri pendidikan dan kebudayaan baru yaitu Anies Baswedan yang membuat peraturan baru dengan mengembalikan ke kurikulum KTSP 2006 untuk sekolah yang baru melaksanakan 1 semester namun bagi sekolah yang sudah melaksanakan 3 semester harus diteruskan sebagai sekolah percontohan.
Layaknya angin surga bagi para pendidik, karena hampir lebih banyak pendidik yang mengaku kontra dengan kurikulum 2013 dibanding dengan yang Pro atau setuju itu dibuktikan dengan penyataaan PGRI tentang Kurikulum 2013.
"Kesiapan guru dan buku siswa yang kedodoran juga melahirkan semacam malapetaka bagi kebanyakan sekolah. Maka, PGRI mendukung keputusan Menteri untuk melakukan perbaikan mendasar terhadap Kurikulum 2013," kata Sulistiyo di Gedung PB PGRI, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).
Dengan digantinya Kurikulum 2013 menjadi kurikulum KTSP 2006 banyak yang berasumsi bahwa ganti mentri ganti kurikulum.
"Tidak ditemukan penjelasan Kurikulum 2006 diubah dengan Kurikulum 2013. Kajiannya mana? Dokumennya mana? Mana buktinya kalau Kurikulum 2006 lemah sehingga perlu diubah?" kata Anies.
Menurut Anies, K-13 diterapkan saat guru belum siap sepenuhnya. Ketidaksiapan guru berasal dari karut-marutnya distribusi buku panduan dan tidak efektifnya pelatihan. Padahal, kata Anies, guru adalah kunci utama menyukseskan penerapan kurikulum tersebut. Ia berpendapat, akan lebih baik memfokuskan pelatihan guru sebelum benar-benar K-13 diterapkan.
Dengan Medengar hal tersebut bagaimanakan menurut anda pembaca?