KATA PANGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena atas rasa syukur saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini semoga dapat berguna khususnya bagi penuklis umumnya bagi pembaca sekalian
Dalam makalah ini saya menyusun tentang kedua program acara televisi yakni etnik runaway dan khazanah, yang mana disini dikupas tentang isi acara, pro dan kontra yang terjadi dan juga respondensi masyarakat tentang adanya acara tersebut
Saya tahu dalam setiap kehidupan tidak ada sebuah ataupun sesuatu yang sempurna begitu pula dengan karya saya ini, pasti belum sampai pada tahap sempurna. Walaupun begitu saya berharap makalah ini dapat diterima umumya bagi khalayak luas tentunya tentang program acara tv yakni etnik runaway dan khazanah.
Terimakasih..
Garut, 26 mei 2013
penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………...i
Daftar isi……………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang………………………………………………………........
b. Rumusan masalah……………………………………………………….
c. Maksud dan tujuan……………………………………………………….
BAB II ISI………………………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan……………………………………………………………………
b. Kritik dan saran ……………………………………………………………….
Daftar pustaka ……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Acara televisi banyak digunakan sebagai media informasi bagi setiap orang namun kadang kita tak tahu mana acara televisi yang memang layak untuk kita tonton dan memberikan sesuatu yang bersifat positif bukan bersifat negatif.
Acara televisi sangat mempengaruhi masyarakat terutama di bidang sosial karena dengan televisi kita dapat dengan mudah terpengaruhi dengan acaratv tersebut misalkan kita dapat meniru gaya hidup, fashion, dan hal lain yang bersifat umum di masyarakat.
Kita harus pintar-pintar memilah milih acara mana yang bermanfaat bagi kita. Karena kalau dilihat dari sisi positif kita dapat dengan mudah mendapatkan sebuah informasi, sedangkan dilihat dari sisi negative kita memang dapat dengan mudah terpengaruh dengan suatu hal yang sifatnya kurang baik
B. Rumusan masalah
Makalah ini memuat banyak hal dari 2 acara tv yang akan saya kupas bagi anda sehingga memberikan informasi yang rinci tentang acara tv yang baik seperti etnik runaway dan khazanah namun saya rasa bukan hanya acara ini saja tentu masih banyak acara tv yang lain yang banyak memberi manfaat bagi kita dan layak untuk kita tonton.
Kita sebagai generasi muda dan generasi penerus bangsa harus menonton acara etnik runaway dan khazanah sehingga membuat kita tau tentang budaya Indonesia sekaligus membuat kita menjadi insan yang beriman pula.
C. Maksud dan tujuan
Dengan adanya makalah ini saya sebagai penulis memberikan informasi tentang dua buah acara televisi yang memang sangat informatip karena dapat memberikan kita informasi tentang keragaman Indonesia baik dari segi budaya, bahasa, dan adat istiadat yang berbeda setiap daerah Indonesia acara tersebut yakni etnik runaway.
Kemudian acara tv “khazanah” yang membahas tentang seluk beluk agama islam, tentu saja kedua acara itu memang menarik untuk kita bahas. Semoga bermanfaat bagi anda dalam memilih mana acara tv yang baik dan layak untuk ditonton
BAB II
ISI
1. Etnik runaway
a. Awal mula program
Awal mula, nama acara yang direalis oleh salah satu stasiun tv swasta (trans tv) primitive runaway setelah diprotes banyak pihak termasuk Remotivi terkait dengan nama tayangan yang diproduksi oleh stasiun tersebut. Sejak itu, istilah “primitive” diganti dengan “ethnic”. Dari “primitif” ke “etnik”.sehingga dinamakan Ethnic Runaway
Trans TV menyatakan bahwa sebagai media televisi nasional, pihaknya menjunjung tinggi nilai-nilai dari kebudayaan-kebudayaan lokal yang ada di Indonesia. Harapannya adalah dapat menumbuhkan pengetahuan dan kecintaan terhadap budaya bangsa Indonesia. Cara menumbuhkan kecintaan itu adalah dengan melibatkan masyarakat dari latar belakang yang berbeda untuk saling berinteraksi hingga dapat menghargai perbedaan.
Disitulah awal mula terciptanya program etnik runaway
b. Tatanan dan prinsip serta keunggulan program
Dalam khazanah kebudayaan, ada adagium bahwa tak ada siapapun yang dapat melepaskan diri dari pengaruh kebudayaan tertentu. Setiap pikiran atau tindakan individu selalu ada dalam kerangka kebudayaan di lingkungannya, dalam lekak-lekuk yang relatif. Namun hal ini bisa tak berlaku jika seumur hidupnya seseorang tak pernah berinteraksi dengan siapapun dan apapun, macam selalu berada dalam peti sempit.
Pada saat yang sama, Ethnic Runaway adalah tayangan yang membawa dua bintang hiburan televisi, lelaki dan perempuan, dengan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia. Artinya, tentu saja, tayangan ini akan mempertontonkan perjumpaan antara dua kebudayaan, yakni kebudayaan si bintang hiburan dengan kebudayaan-kebudayaan yang ada.
Acara ini disusun dengan menarik yakni dengan mengundang 2 artis lelaki dan perempuan yang memang berbeda kebudayaanya untuk mengetahui dan mengenal kebudayaan daerah lain. misalkan Pada episode 24 September 2011, bintang hiburan tersebut adalah Chika Jessica dan Vicky Nitinegoro. Keduanya, yang masing-masing lahir di Bandung (Jawa Barat) dan Jakarta, mendatangi Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di Dusun Pejem pada komunitas yang disebut Suku Lom. Dengan hal itu maka kita dikenalkan dengan budaya lain dalam media televisi.
Secara sederhana, gambaran dari frasa “menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan yang ada di Indonesia” adalah mewujudkan nilai-nilai dari suatu kebudayaan dalam keseharian. Tak hanya itu, menjunjung nilai juga berarti menghadirkan situasi dan kondisi di mana kebudayaan-kebudayaan tersebut memiliki peluang dan kesempatan yang sama, dengan siapa pun dan apa pun, untuk tumbuh dan berkembang
Dalam etnik runaway para artis setidaknya harus melakukan sebuah adat atau tradisi yang biasa dilakukan oleh suku daerah yang kita datangi walaupun agak jijik atau tak mau untuk melakukanya namun disinilah terciptanya saling menghargai dan menghormati adat dan budaya setempat
Keunggulannya ialah menciptakan rasa cinta terhadap budaya sendiri Dalam menumbuhkan apa yang disebut “pengetahuan dan kecintaan terhadap budaya bangsa Indonesia”, Ethnic Runaway punya caranya yang khas. Pada episode 24 September 2011, misalnya, kala bintang-bintang hiburan itu sedang beraksi di Pejem, musik latar yang diputar adalah “Piso Surit” yang diaransemen oleh Vicky Sianipar.
Dalam benak produser, barangkali, adalah cocok atau pas untuk menampikan musik dari tanah Batak di tanah adat Pejem di Kepulauan Bangka Belitung. Ini kira-kira sebanding kala membahas Mesir tapi dengan latar belakang musik Irlandia, Cara mencintai kebudayaan Indonesia ala Ethnic Runaway belum selesai. Masih ada lagi. Cara lainnya adalah dengan mengganti bahasa Indonesia dengan bahasa Indonesia. Bingung? Ya, memang membingungkanSaat diajarkan menggunakan “kereta sorong” oleh penduduk Suku Pongok, Kiwil yang saat itu sebagai artis yang mendatangi daerah tsb menerjemahkan benda yang dimaksud adalah “gerobak kayu”. Kita jadi dibingungkan, apakah diksi “kereta” dan “sorong”, dan paduan keduanya, bukanlah bahasa Indonesia? Hal serupa juga tampak kala kiwil menerjemahkan “pacak” menjadi “bisa” dan “sotong” menjadi “cumi”. Pun, apakah “pacak” dan “sotong” tidak dikenal dalam bahasa Indonesia? Justru dari situlah dikenal perbedaan bahasa daerah yang beragam.
c. Contoh rincian acara Etnik runaway
menjelajah Nias Selatan, tepatnya di Desa Hilinawale Fau, Nias. Dengan dibawakan oleh pembawa acara Mike dan Maya Septha, mereka masuk dalam keluarga pada suku Nias tersebut. mereka tiba-tiba loncat pada tarian suku Nias, dan terlihat Mike ikutan menari. Seperti tarian pemberitahuan kepada masyarakat bahwa ada bangsawan yang telah meninggal dunia.
Maya Septha ikut Ina (bahasa Nias untuk Mamak) ke dapur, yang mana dapurnya di bawah tanah rumah panggung. Turun tangga, lalu Maya diingatkan untuk ngga kejedot pintu lagi. Di dapur, Ina menjelaskan beberapa bahan dan tata cara dia dalam membuat makanan khas Nias. Saya ngga tau pasti bahan-bahannya apa aja, tapi ada kacang kedelai disitu, lalu dicampur dengan parutan kelapa, mestinya ditambah babi cincang, tapi karena beberapa kru dan Mike sedang puasa (alias Muslim), makanya babi digantikan dengan telur ayam. Setelah selesai memasak, sudah saatnya berbuka puasa.
Maya punya sebuah inovasi, menambahkan parutan keju diatas makanan yang sudah jadi tadi, agar sekeluarga bisa mencoba bagaimana rasa keju. Ternyata semuanya pada protes, katanya terlalu asin, ngga enak (semua dalam bahasa Nias). Yah, gagal deh inovasinya Maya. Tapi Mike terlihat menikmatinya, sampai-sampai daun yang dijadikan alas untuk makan bersih seketika tak bersisa.
Di Suku Nias ini, semua ramah, tak asing dengan sapaan ‘Ya’ahowu’ yang artinya kira-kira ‘semoga diberkati’ atau sebagai ucapan salam, dan dijawab dengan
‘Ya’ahowu’ lagi.
Canda dan tawa selalu ada diantara mereka, kebahagiaan dalam kesederhanaan, kebahagiaan dalam keterbatasan yang sesungguhnya kaya akan ilmu pengetahuan, erat dengan nilai budaya. Sampai ada seorang nenek yang sedang membuat bakul nasi dari tanah liat, nantinya bakul itu akan dipakai untuk memasak nasi dan bisa juga untuk menyediakan nasi setelah sudah matang. Lalu ada Ama (sebutan untuk Bapak) yang membuat pisau, katanya butuh 3 jam untuk membuat satu pisau, semua dengan peralatan yang tradisional, namun mereka menjalankannya dengan riang. Ada pula Ina yang membuat bantal dari rajutan daun kering semacam membuat ketupat, lalu diisi dengan daun-daunan, dan voila, jadilah bantal.
Ada satu mitos atau kepercayaan Suku Nias, bahwa jika mereka sedang berburu, tidak boleh ada satu wanita pun yang ikut berburu, ‘dapat membawa sial’, katanya. Ketika itu, Maya ikut dalam kelompok berburu para lelaki, dan ternyata buruannya lepas, sama sekali tak tertangkap, salah seorang bilang, (dalam bahasa Nias), ‘kamu sih bawa-bawa perempuan kesini, tangkapan kita jadi lepas’. Seraya Maya nyengir dan memohon maaf. It happens, dan mereka selalu percaya itu.
Lalu ada ritual Hombo Batu, atau Lompat Batu khas Nias. Ada seorang yang memulai duluan, lari dengan membawa pedang (katakanlah seperti itu ;p), hanya melakukan loncatan kecil pada batu pijakan, menandai bahwa Hombo Batu dimulai. Lalu beberapa orang bergantian melompati batu yang entah tingginya berapa meter itu. Mike diminta mencoba melompati batu, tetapi tidak berhasil lalu pria yang membawa pedang tadi kembali melakukan loncatan kecil pada batu pijakan, menandakan bahwa Hombo Batu telah selesai, dan tidak boleh ada lagi yang melompati batu tersebut.
Malamnya, Mike dan Maya diajak para anak kecil bermain ‘Beli Sisir’, mirip ular naga panjang. Cara mainnya, ada seorang yang berperan menjadi penjual sisir, lalu yang lainnya berbari memanjang berhadapan dengan sang penjual sisir tadi. Ketika sang penjual sisir menawarkan sisir, kira-kira begini, ’Mau beli sisir tidak?’ || ‘Mau, tapi saya tidak punya uang’, lalu akhirnya sang penjual sisir akan berlari mengejar barisan anak lainnya untuk menangkap anak yang berbaris paling belakang, dan anak yang berbaris paling depan, wajib untuk melindungi teman-temannya yang berbaris di belakangnya. Jika anak paling belakang tertangkap, maka dia yang jadi penjual sisir tersebut, begitu seterusnya
Acara diakhiri dengan Tarian Perang, sebuah tarian semangat, layaknya hendak perang beneran. Mike ikut serta dalam tarian ini, dan Maya memberikan semangat dari pinggir lapangan dengan para Ina. Lalu mereka berpamitan dan pulang.
Nah dari sinilah saya sebagai penulis menyatakan bahwa etnik runaway itu salah satu acara yang mengembangkan minat kita untuk lebih menganal budaya negeri kita sendiri yang sangat beragam masa kita hidup di Indonesia tapi tidak mengenal dengan budaya negeri Indonesia pula.
2. Khazanah
Khazanah merupakan program edukatif dan informatif yang menyajikan informasi-informasi penting dan menarik dari seluruh dunia dan berkaitan dengan dunia Islam. Disajikan dalam 30 menit, Khazanah menjadi program ensiklopedi Islam dunia. Perkembangan, sejarah dan berbagai hal menarik dalam dunia Islam akan dibahas dalam program ini dan diharapkan dapat menjadi referensi bagi para penontonnya.
Acara ini memang layak untuk di tonton karena tontonan acara ini membuat kita selaku umat muslim lebih mengenal lagi dunia islam terutama dalam islam di penjuru dunia.
Tayangan ini menampilkan suatu hal misalnya tanda tanda hari kiamat, nabi nabi palsu, kisah nabi, stuktur bumi menurut islam dan lain lain yang berkaitan dengan kepercayaan yang islami..
Gb. Judul judul dalam tayangan khazanah trans7
a. Contoh liputan tayangan khazanah
Salah-satu Tanda tanda kiamat sudah dekat di akhir zaman ;
Hari kiamat pasti akan dating tidak ada keraguan padanya, kedatangannya tidak ada yang tahu, namun nabi Muhammad saw dalam hadist hadistnya hanya memberikan tanda tandanya saja. Selain dalam hadis hadist allah juga menggambarkannya dalam al-qur’an.
Tanda pertama datangnya hari kiamat ditandai dengan kiamat kiamat sugra atau kiamat kiamat kecil dahulu.barulah tanda tanda besar.
Tanda kiamat yang pertama yakni tiada lagi rasa solidaritas terhadap sesama manusia sehingga pembunuhan pun banyak dilakukan contohnya pada masa perang dunia yag terjadi sehingga banyak korban yang berjatuhan
Tanda kiamat yang kedua yakni orang orang mulai mendirikan berbagai gedung gedung pencakar langit mereka berlomba lomba untuk membuat gedung tetinggi di dunia hal itu sesuai dengan salahsatu hadist rasullulah.
Tanda selanjutnya orang orang tak malu lagi memperlihatkan auratnya dengan alasan hak azasi manusia mereka bebas melakukan hal apapun yang mereka suka karena sudah dijamin hak nya oleh Negara seperti salah satu Negara yang menganut system liberal bahkan mau menikah dengan sesama jenispun dilindungi Negara, masyaAllah.
Tanda selanjutnya jumlah perempuan lebih banyak dari laki laki, kemudian sungai eufrat mongering, munculbinatang melata dari permukaan bumi yang dapat berbicara dngan manusia,turunnya ya’zuz ma’zuz imam mahdi dazzal dan nabi isa dan akan terjadi bencana yang dahsyat yang menewakan banyak korban akibat ulah dazzal akan mendatangi seluruh daerah kecuali mekah dan madinah namun setelah itu islam akan menjadi pemimpin terdepan kembali setelah turunmya imam mahdi dan nabi isa sebagai pemimpin umat islam namun akan kembali mengalami kemunduran setelah keduanya meninggal
Setelah itu matahari terbit ufuk barat dan terjadilah tiupan sangkakala yang pertama.
Kita sebagai umat muslim hendknya tetap selalu istiqomah karena kita tidak tau kpan kan datangnya hari itu.
b. Pro dan kontra tayangan khazanah trans7
Dalam sebuah tayangan di sebuah televisi pasti mendapatkan banyak respon dari penonton begitupula dengan tayangan khazanah ini banyak menemui kendala karena dalam islam agamanya terbagi bagi karena banyaknya aliran aliran islam ini sehingga tayangan trans 7 banyak menemui kendala pro dan kontra seperti yang di lansuir dalam web blog berikut ini :
Apakah anda penggemar tayangan Khazanah di Trans 7, Maka mulai Sekarang berhati-hatilah menontonnya. Khazanah adalah salah satu program tayangan berkonten islami yang hadir setiap hari Senin sampai jum’at jam 5.30 WIB di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia, Trans 7. Sekilas tayangan ini menarik karena berkonten islami. Akan tetapi konten tayangan seperti itu memang tidak digarap dengan serius. Pengelola media komersial, memang tidak memperhatikan validitas konten tayangan. Mereka hanya berpikir tayangan itu menarik pemirsa
Khazanah bertajuk Sholawat. Namun ada sedikit yang aneh dan bisa dibilang “lucu” bila kita cermati dan hal ini merupakan pembodohan bagi orang yang menontonnya. Wanita penyiar yang membaca ilustrasi dalam tayangan KHAZANAH itu menjelaskan tentang macam-macam sholawat yang diamalkan oleh umat Islam yang sejatinya menurut mereka merupakan bid’ah yang diliputi khurafat dan takhayul yang sesat karena tidak sesuai tuntunan Rasulullah Saw (Penyiar mengucapkan kalimah Shalallahu ‘alaihi wassalam pun dengan makraj dan tajwid yang payah yang membuat para sufi ketawa gaduh-pen). Sholawat yang dibaca dalam khasidah-khasidah apalagi dengan iringan rebana dan goyangan badan orang-orang yang bersholawat, adalah bid’ah dlolalah yang potensial musyrik, menurutnya.
Sewaktu menayangkan bagian sholawat Nariyyah, penyiar wanita itu mengarang suatu cerita bahwa sholawat itu sejarahnya berasal dari Syekh Nariyyah, salah seorang sahabat Nabi Saw yang menyusun sholawat dan kemudian minta didoakan oleh Nabi Saw agar masuk surga dan diperkenankan masuk surga. Kisah Syekh Nariyyah itu, menurut si penyiar wanita, adalah kisah tanpa dasar karena sahabat Nabi Saw tidak ada yang bernama Nariyyah dan gelar syekh pada masa itu tidak ada digunakan oleh para sahabat.
Jadi, menurut Khazanah Trans7, sholawat Nariyyah itu karangan orang sesat untuk menyesatkan umat Islam. Coba anda cermati, penyiar tersebut ngucapin kalimat Wallohu ‘alam saja, makraj dan tajwid-nya belepotan gak karuan. Karena itu kalau mengutip al-Qur’an atau Hadits, penyiar wanita tersebut tidak berani menyitir bahasa Arab-nya. Dia hanya berani baca terjemahan saja. Dia sadar rupanya, gak bisa ngaji. Bahkan melafazkan Allah saja masih salah karena mengucapkannya dengan lafaz Awlloh. Terlebih aneh dan sangat “lucu” lagi ketika kita mendengar uraian penyiar wanita itu.
Sewaktu penyiar wanita itu menguraikan asal-muasal Sholawat Badar. Dikisahkan, bahwa sholawat Badar dimulai tahun 1960-an ketika seorang kyai bermimpi melihat para habib yang berpakaian hijau mengumandangkan sholawat badar. Isteri kyai bersangkutan juga bermimpi ketemu Rasulullah Saw. Lalu kyai itu menghadap seorang habib yang dikenal ahli kasyaf, disebutkan bahwa habib itu membenarkan mimpi kyai dan isterinya. Itu sebabnya, sholawat yang disebut Sholawat Badar itu sangat baik diamalkan, terutama untuk membangkitkan semangat umat Islam yang dewasa itu ditekan oleh aksi-aksi PKI.
Sekarang kita garis bawahi.
Pembodohan publik yang amat luar biasa bagi umat Islam. Sutradara dan penyusun tayangan KHAZANAH yang jelas-jelas mengandung manipulasi dan pemutar-balikan fakta untuk tujuan-tujuan membingungkan umat. Padahal Sholawat Badar sudah dikumandangkan umat Islam sejak ratusan tahun silam.
Setelah memaparkan sejumlah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Turmudzi dan Ahmad yang ditafsir menurut tafsiran khas Wahabi, pembacaan sholawat yang diamalkan umat Islam selama ini dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan yang diajarkan Rasulullah Saw. Amaliah sholawat yang dibaca dengan macam-macam cara yang tidak sesuai teladan Nabi Saw pada dasarnya adalah sesat karena dianggap tidak memiliki dasar yang kuat. Pengamal sholawat yang jelas-jelas bid’ah. Setelah melihat tayangan KHAZANAH – dihimbau untuk tidak terus mengamalkan amaliah sesat dan menyesatkan, yaitu menjadikan sholawat sebagai tawassul karena bisa bermakna menyekutukan Allah.
Karena mereka menyembunyikan ayat Al-Qur’an, yang tegas-tegas menyatakan bahwa ALLAH dan para MALAIKAT BERSHOLAWAT kepada NABI SAW. ALLAH juga dalam ayat itu memerintahkan kepada semua kaum BERIMAN untuk BERSHOLAWAT kepada NABI SAW. Mereka menafsirkan Qur’an dan Hadits itu dengan keyakinan mutlak bahwa tafsiran itu yang paling benar sungguh tidak masuk akal.
Ya itulah sifat orang-orang yang men-tuhan-kan nafs-nya sendiri, sehingga tidak ada kebenaran selain kebenaran mereka yang didalam jiwanya selalu bergaung
kalimah “ana khoiru minhu”. Sejak Allah memaklumkan bahwa DIA dan para malaikat bersholawat kepada Nabi Saw dan memerintahkan orang-orang berimanuntuk bersholawat, maka saat itulah sholawat kepada Nabi Saw menjadi sunnatullah. Artinya, sejak saat itu sampai hari ini —kira-kira sudah 1500 tahun— manusia tidak pernah berhenti dalam bersholawat, baik dalam sholat, qasidah-qasidah, amaliah sholawat, khoth-khoth kaligrafi, kitab-kitab ilmu hikmah, wirid sholawat, sholawat wahidiyyah, sampai wafak-wafak sholawat.
Artinya, sejak 1500 tahun yang silam orang setiap hari, jam, menit, dan detik terus-menerus bersholawat tidak pernah putus, sehingga kalau mau jujur dicatat
dalam guinness book of the record, maka Nabi Saw adalah sat-satunya manusia yang namanya tidak pernah berhenti disebut orang selama 1500 tahun. Masya Allah, sesat benar jama’ah Iblis yang menghalang-halangi orang bersholawat!!!
Lalu bagaimana sikap kita terhadap tayangan mereka seperti itu???
Serukan kepada umat Islam khususnya kepada kalangan Ahlussunnah wal-Jama’ah an- Nadhliyyah agar serentak tidak lagi menonton tayangan KHAZANAH di stasiun TRANS 7. Karena televisi itu sudah menjadi alat Wahabi untuk mendakwahkan agamanya.
Umat Islam perlu mewaspadai nilai-nilai keislaman termasuk pemutarbalikan sejarah Islam yang ditayangkan di stasiun televisi. Karena, kebenaran nilai-nilai keislaman yang ditayangkan di dalamnya tidak sesuai dengan sejarah Islam yang sebenarnya.
Inilah salah satu contoh respon masyarakat tentang adanya tayangan khazanah ini namun, kita selaku penpnton hendaknya bisa memilih tayangan mana yang lebih baik untuk kita tontoh
Tanggapan Pihak Khazanah Trans 7 Mengakui Kesalahan dan Meminta Ma’af Kepada Umat Islam Indonesia
Menanggapi aduan masyarakat dan berdasarkan pemantauan terhadap program Khazanah Trans7 yang telah menyinggung perasaan mayoritas umat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah di Indonesia, maka KPI Pusat mengambil langkah memanggil pihak ‘Khazanah Trans 7′ untuk mempertanggung jawabkan isi materi acara yg mereka bawakan bersama dengan Majelis Ulama Indonesia pada sore tadi, Rabu 17 April 2012 di Kantor KPI Pusat, Gedung Bapeten Lt. 6 Jl. Gajah Mada No, 8, Jakarta Pusat.
Pihak Ahlussunnah wal Jama’ah dalam hal ini diwakili Tim Sarkub, melalui ketuanya KH. Thobary Syadzily mendapatkan undangan khusus untuk hadir berdialog dalam pertemuan tersebut. Beliau tidak datang sendirian, selain didampingi petinggi Sarkub Habib Musthofa bin Muhsin Al-Jufri (Jakarta), beliau juga ditemani oleh beberapa tokoh seperti Habib Fachry Djamalullail dari Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Ansori Dahlan dari NU Pasuruan, dan para simpatisan Sarkub yang mewakili umat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah yang ingin mengawal dialog antara MUI dengan tim Khazanah Trans 7 agar berjalan dengan lancar.
Didalam forum, KH. Thobary Syadzily meminta Tim Khazanah yang acaranya acap kali menyimpang dari Islam agar mengakui ideologi aliran, dan akhirnya mereka semua berikrar dan mengakui dengan sungguh-sungguh bahwa mereka adalah penganut Ahlussunnah wal Jama’ah, ahli tahlil, ahli tawassul, ahli maulid dan ahli sholawat. Kecuali hanya dua orang dari pihak ‘Khazanah’ yang bermuka masam karena dia menolak dan tidak mau berikrar.
Mengenai tayangan-tayangan sebelumnya yang menyinggung Umat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah, pihak Khazanah Trans 7 mengakui kesalahannya dan meminta maaf apabila di dalam penayangan program Khazanah berkaitan dengan Tawassul, Ziarah Kubur, dan Shalawat Nabi ada kesalahan baik narasi maupun visual yang menyinggung dan menyakiti ummat Islam di Indonesia khususnya Ahlussunnah Wal Jama’ah dan akan lebih berhati-hati lagi dalam membahas suatu masalah agama dalam penayangan di program Khazanah. Perlu diketahui bahwa Tawassul, Ziarah Kubur, dan Shalawat Nabi adalah amaliah yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat yang diteruskan oleh para ulama dan umat Islam Ahlussunnah wal Jama’ah hingga sekarang. Sementara aqidah trinitas yakni pembagian tauhid menjadi 3 (Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa shifat) seperti yang pernah ditayangkan Khazanah Trans 7 adalah aqidah yang menyimpang dari ajaran aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Aqidah Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa shifat hanya ada di dalam ajaran Wahabi yang sesat.
Sementara itu, mengenai keluhan tentang narator perempuan yang membacakan materi tayangan Khazanah, Trans 7 akan berusaha memperbaiki narator selaku pengisi suara di ‘Khazanah’ dengan orang yang lebih fasih bacaannya dari segi tajwidnya.
Dalam waktu dekat, selambat-lambatnya pada pertengahan Mei 2013, Khazanah Trans 7 akan menayangkan materi mengenai shalawat, tahlil, ziarah kubur, dan maulid. Selain itu, Trans 7 juga bersedia menayangkan tayangan agar dibongkarlah kesesatan Wahhabi, Syi’ah, Ahmadiyah dan aliran sesat lainnya. Pernyataan diatas disampaikan dihadapan salah seorang perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.
Menurut produser Khazanah Trans 7, Ibu Dini, kedepannya mereka berencana akan menggandeng KH. Thobary Syadzily, Habib Fachry Djamalullail, MUI dan juga KPI agar tayangan Khazanah tidak menimbulkan keresahan dan gejolak umat Islam seperti saat ini. Dengan menggandeng para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah ini diharapkan acara Khazanah Trans 7 tidak lagi ditumpangi paham-paham perusak aqidah Islam.
Tim Ahlussunnah Wal Jama'ah yang dipimpin KH. Thobary Syadzily dan Habib Musthofa Al-Jufri berfoto bersama Habib Fachry Djamalullail dan Ustadz Ansori Dahlan serta Komisioner KPI setelah berdialog dengan MUI dan Tim Khazanah Trans 7
Umat Islam sangat bersyukur dan mari ucapkan Alhamdulillah! Karena tentu saja ini adalah kabar gembira bagi Umat Islam khususnya kaum Ahlussunnah Wal Jama’ah yang akhir-akhir sangat terganggu dengan tayangan Khazanah Trans 7 yang berpotensi menimbulkan pertentangan dan pertikaian horizontal antar Umat Islam sendiri. Umat Islam harus bersatu padu membangun kemajuan bersama bukan menyalahkan satu dengan yang lainnya yang hanya menimbulkan perpecahan dan konflik diantara sesama umat Islam sendiri. Tunjukan bahwa kita adalah umat Islam yang Rohmatan Lil ‘Alamin.
Walawpun banyak cercaan dari masyarakat namun kini tayangan khazanah banyak mendapatkan apresiasi dari MUI karna kini tayanganya sudah mulai di perbaiki dan diharapkan dapat diteima oleh banyak pihak dari semua kalangan islam.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi televisi yang mengusung program da’wah Islam dalamsiarannya. Mengingat dalam penilaian MUI, porsi program hiburan di televisi demikian mendominasi sampai 90%, dan banyak mengumbar maksiat.
Namun demikian, MUI juga mengingatkan stasiun televisi agar berhati-hati saat mengangkat topik-topik yang merupakan masalah khilafiyah, ke layar kaca. Hal tersebut disampaikan Fahmi Salim dari MUI Pusat, dalam acara klarifikasi antara masyarakat yang mengadukan program Khazanah di Trans 7 dan pihak redaksi Trans 7 di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat (17/4).
Dalam acara klarifikasi tersebut, masyarakat pengadu dipimpin oleh Fachri Jamalullail yang juga Wakil Ketua Front Pembela Islam DKI Jakarta ditemui oleh Ketua KPI Mochammad Riyanto, Wakil Ketua KPI Ezki Suyanto dan komisioner KPI Pusat bidang kelembagaan, Idy Muzayyad. Pada kesempatan tersebut, masyarakat mengadukan tayangan khazanah di Trans 7 pada 2 April 2013 yang menyatakan perbuatan tawasul dan ziarah kubur sebagai salah satu perilaku syirik kepada Allah. Atas aduan ini, pemimpin redaksi Trans 7 Titin Rosmawati menyampaikan permintaan maaf dan akan melakukan evaluasi atas program tersebut.
Di mata MUI sendiri, program Khazanah sebaiknya jangan sampai dihentikan. “Kalau memang ada masalah, sebaiknya semua pihak yang memiliki pemahaman agama yang baik ikut memberi masukan dan taushiyah untuk memperkuat program Islami ini”, ujar Fahmi. Meskipun demikian, MUI dapat memahami keberatan sebagian umat Islam terhadap tayangan yang dinilai dapat melukai perasaan tersebut.
Lebih jauh Fahmi memberikan masukan, sebaiknya permasalahan khilafiyah yang memang sudah menjadi perbedaan ulama sebaiknya tidak dijadikan perbincangan publik. Kalaupun stasiun televisi hendak mengangkatnya guna dijadikan pembelajaran bagi ummat, harus ada nara sumber ahli yang netral, agar ummat tidak mengambil kesimpulan prematur dan menghindari kegaduhan yang kontraproduktif. “Bagaimanapun juga program da’wah di televisi harus bisa mengayomi seluruh ummat Islam”, tegas Fahmi.
Di lain sisi, masih menurut Fahmi, ada banyak masalah penting yang dapat diangkat untuk mencerdaskan ummat. “Misalnya mengangkat aliran sesat”, tukas Fahmi. Atau menyadarkan umat tentang bahaya liberalisme, pernikahan sejenis dan pergaulan bebas. Intinya, tambah Fahmi, janganlah mengangkat masalah yang sudah jadi khilafiyah sejak lama.
Terkait dengan hal ini, Idy Muzayyad mengakui bahwa media penyiaran memang mempunyai tantangan mengemas program da’wah agama menjadi program yang menarik dan banyak ditonton oleh pemirsa. Namun bukan berarti agar dapat menjaring pemirsa, malah mengangkat tema yang kontroversi. Idy menyarankan pada pihak Trans 7 agar mengevaluasi narator acara Khazanah. “Mungkin bisa dipilih talent yang makhrajul huruf-nya benar”, ujarnya.
Idy juga sepakat agar topik-topik kontroversi dihindari dari televisi yang menggunakan ruang publik, termasuk sebenarnya pertentangan antar agama
Begitulah tanggapan dari pihat trans7 tentang aduan masyarakatnya kini khazanah trans7 kembali banyak digemari oleh masyarakat.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dalam memilih tayangan televisi hendaknya kita memilih tayangan mana yang memang layak untuk ditonton sehingga memberikan sebuah hal positif yang informatif bagi kita.
Etnik runaway dan khazanah merupakan salah satu tayangan yang menurut saya baik untuk ditonton karena etnik runaway adalah tayangan yang memberikan informasi dan pengetahuan tentang berbagai suku bangsa, budaya, adat dan bahasa suatu daerah sehingga takala kita menontonnya hal itu dapat menambah wawasan kita. Sedangkan, khazanah juga sama memberikan informasi dan pengetahuan kepada kita namun dalam ruang lingkup yang lebih spesifik yaitu tentang seluk beluk agama islam.
b. Kritik dan saran
Saya tau dalam pembuatan makalah ini belum sampai pada tahap yang sempurna untuk itu kritik dan saran dari anda sangat saya harapkan untuk pembuatan karya yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Khazanah, etnik runaway 2013 my trans tentang acara acara stasiun tv tras media
Amatan 2013, penilik, dan pengkritik program acara stasiun tv
KPI 2013, tentang penyiaran acara tv di Indonesia.
www.google.com/
dan sumber sumber lainnya.